Puncak Taruko Bukittinggi

Puncak Taruko Bukittinggi

Puncak Taruko adalah salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat. Tempat ini menawarkan pemandangan yang luar biasa, dengan latar belakang perbukitan, lembah hijau, dan pegunungan yang menakjubkan. Puncak Taruko menjadi salah satu tempat favorit wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Minangkabau, baik untuk bersantai maupun berburu foto-foto indah.

Salah satu daya tarik utama Puncak Taruko adalah view Bukik Takuruang yang dikelilingi oleh Ngarai Sianok, sebuah lembah yang sangat terkenal dengan keindahan alamnya. Dari puncak ini, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan spektakuler Bukittinggi dan sekitarnya, termasuk Gunung Singgalang dan Gunung Marapi yang megah di kejauhan. Keindahan alam ini menjadikan Puncak Taruko sebagai tempat yang ideal untuk menikmati sunrise atau sunset yang memukau.

Selain menikmati pemandangan alam, pengunjung juga dapat merasakan kenyamanan di cafe yang ada di Puncak Taruko. Cafe ini menyediakan berbagai makanan dan minuman dengan menu standar cafe, namun dengan harga yang terjangkau. Tempat ini sangat cocok untuk menikmati secangkir kopi atau camilan sambil menikmati udara segar dan panorama alam yang menyejukkan.

Untuk mengunjungi Puncak Taruko, pengunjung cukup membayar tiket masuk seharga 5.000 rupiah. Selain itu, untuk parkir kendaraan, dikenakan biaya 2.000 rupiah untuk motor. Objek wisata ini dapat diakses menggunakan sepeda motor, karena jalurnya yang menanjak tajam, membuat kendaraan roda empat sulit untuk melaluinya. Perjalanan menuju Puncak Taruko akan sedikit menantang, namun pengalaman yang didapatkan dari keindahan alam di puncaknya akan sangat memuaskan.

Puncak Taruko merupakan destinasi yang tepat untuk mereka yang ingin menikmati ketenangan alam, berfoto, atau sekadar bersantai dengan pemandangan indah. Dengan biaya yang terjangkau dan suasana yang tenang, Puncak Taruko menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda di Bukittinggi.

Puncak Taruko berlokasi di Taruko, Kec IV Koto, Kabupaten Agam.

Museum Rumah Adat nan Baanjuang

Museum Rumah Adat nan Baanjuang

Museum Rumah Adat Nan Baanjuang adalah salah satu ikon budaya di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yang wajib dikunjungi oleh wisatawan. Terletak di kawasan Kinantan Zoo, museum ini menjadi tempat di mana sejarah, seni, dan budaya Minangkabau dipertahankan dan diperkenalkan kepada generasi saat ini.

Bangunan museum ini berbentuk rumah gadang dengan arsitektur tradisional Minangkabau yang khas. Atapnya berbentuk gonjong, menyerupai tanduk kerbau, dengan ornamen ukiran yang penuh makna filosofis. Setiap sudut bangunan mencerminkan kekayaan seni dan nilai adat Minangkabau yang sangat dihormati.

Di dalam museum, pengunjung dapat menemukan beragam koleksi benda-benda budaya dan sejarah. Koleksi tersebut meliputi pakaian adat Minangkabau, alat musik tradisional seperti saluang dan talempong, peralatan rumah tangga kuno, hingga senjata tradisional seperti keris dan pedang. Tidak hanya itu, museum ini juga menampilkan replika kehidupan masyarakat Minangkabau di masa lampau, memberikan gambaran yang nyata tentang bagaimana tradisi dan adat istiadat dijalankan sehari-hari.

Selain koleksi budaya, museum ini juga menyimpan benda-benda antik dari era kolonial yang menggambarkan sejarah panjang Sumatera Barat. Semua koleksi ini ditempatkan dengan rapi sehingga pengunjung dapat menikmatinya dengan nyaman sambil belajar tentang kekayaan budaya dan sejarah.

Lokasi museum yang berada di dalam kompleks Kinantan Zoo. Pengunjung hanya cukup membayar tiket masuk seharga Rp 25.000,- , anda sudah dapat mengunjungi museum ini, dan juga Kinantan Zoo, Benteng Fort De Kock, dan Jembatan Limpapeh. Museum ini buka pada jam 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Museum ini cocok untuk keluarga maupun pelancong yang ingin mengeksplorasi budaya dan sejarah.

Museum Rumah Adat Nan Baanjuang bukan sekadar tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga simbol penting dalam melestarikan warisan budaya Minangkabau. Dengan mengunjungi museum ini, pengunjung tidak hanya akan menikmati keindahan seni dan sejarah, tetapi juga memperkaya wawasan tentang salah satu budaya terbesar di Indonesia.

Museum Rumah Adat nan Baanjuang berlokasi di Jl Cindua Mato, Benteng Ps Atas. Kec Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Lapangan Pacu Kuda Bukit Ambacang

Lapangan Pacu Kuda Bukit Ambacang

Lapangan Pacu Kuda Bukittinggi, atau yang lebih dikenal dengan Gelanggang Bukik Ambacang, adalah salah satu ikon olahraga dan budaya yang sudah lama menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau. Arena ini menjadi tempat berlangsungnya Pacu Kudo, sebuah tradisi balap kuda yang memiliki sejarah panjang di Sumatera Barat.

Pacu Kudo bukan sekadar perlombaan, tetapi juga sebuah tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Awalnya, tradisi ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda yang membawa konsep olahraga berkuda ke wilayah Minangkabau. Namun, masyarakat setempat dengan kearifannya mengadaptasi dan menjadikannya bagian dari kebudayaan lokal. Pacu Kudo kini memiliki nilai-nilai yang mencerminkan semangat gotong royong, sportivitas, dan kebersamaan.

Setiap tahunnya, Gelanggang Bukik Ambacang menjadi tuan rumah berbagai perlombaan Pacu Kudo, ajang ini tidak hanya melibatkan peserta lokal, tetapi juga kuda-kuda dan joki dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Perlombaan ini sering menjadi bagian dari perayaan besar seperti acara adat.

Tradisi Pacu Kudo di Bukittinggi memiliki beberapa keunikan. Salah satunya adalah kuda-kuda yang digunakan dalam lomba sering kali berasal dari peternakan lokal dan dirawat secara tradisional oleh masyarakat. Tidak jarang, pemilik kuda mempersiapkan hewan mereka dengan latihan intensif selama berbulan-bulan sebelum perlombaan dimulai.

Pacu Kudo juga menjadi ajang yang dinantikan oleh masyarakat sekitar. Suasana di Gelanggang Bukik Ambacang biasanya dipenuhi oleh sorakan penonton yang memberi semangat kepada joki dan kuda yang berlomba. Selain menyaksikan perlombaan, pengunjung juga dapat menikmati berbagai atraksi budaya dan kuliner khas Minangkabau di sekitar area pacuan.

Selain sebagai hiburan, Pacu Kudo di Bukittinggi memiliki makna yang mendalam. Tradisi ini adalah salah satu cara masyarakat lokal melestarikan adat istiadat mereka di tengah arus modernisasi. Dengan menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional, Pacu Kudo menjadi simbol penting dari kekayaan budaya Minangkabau.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Bukittinggi, menyaksikan Pacu Kudo di Gelanggang Bukik Ambacang adalah pengalaman yang unik dan berkesan. Selain menikmati keseruan perlombaan, pengunjung dapat menyaksikan bagaimana tradisi dan budaya lokal tetap terjaga hingga kini. Pacu Kudo bukan hanya sebuah perlombaan, tetapi juga wujud dari semangat dan identitas masyarakat Minangkabau.

Gelanggang Pacuan Kuda Bukittinggi berlokasi di
Jalan Panorama, Kelurahan Bukik Ambacang, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Panorama Tabiang Barasok

Panorama Tabiang Barasok

Panorama Tabiang Barasok merupakan Objek Wisata Baru dan Viral di Bukittinggi. Apalagi dengan pesona alamnya apalagi saat pagi hari. Dinamakan dengan Tabiang Barasok karena setiap pagi objek wisata ini memiliki embun pagi seperti kabut asap yang membuat pengunjung merasa seperti di dunia lain atau di negeri atas awan.

Dari Tabiang Barasok, Pengunjung disuguhkan dengan Panorama Ngarai Sianok yang memukau, persawahan yang luas, serta aliran sungai Batang Masang yang melengkapi keindahan objek wisata ini. Berbicara soal udara, tentu tidak perlu diragukan, udara yang segar dan nuansa asri menambah indah suasana di lokasi ini. Ditambah lagi dengan kicauan burung dan berbagai hewan lainnya, tempat ini sangat cocok dinikmati untuk bersantai.

Tabiang Barasok cocok buat anda jadikan destinasi jika ingin menghindari kepadatan saat berkunjung ke objek wisata lainnya di Bukittinggi. Karena Objek Wisata ini masih tergolong baru dan keasriannya masih terjaga. Harga masuknya pun sangat terjangkau yaitu hanya sebesar Rp. 5000,- saja. Parkir seharga Rp.2000,- untuk motor dan Rp. 5000 untuk kendaraan roda empat. 

Bagi pengunjung yang ingin berwisata di Tabiang Barasok disarankan untuk mengunjunginya saat subuh menjelang pagi agar dapat kabut pagi tebing ini. Atau saat sore agar dapat view sunset yang cantik dari objek wisata ini. 

Panorama Tabiang Barasok berjarak sekitar 4 km dari Pusat Kota Bukittinggi dengan 15 Menit perjalanan. Panorama Tabiang Barasok berlokasi di Bukit Apit Puhun, Kec Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Lapangan Wirabraja Bukittinggi

Lapangan Wirabraja Bukittinggi

Lapangan Wirabraja adalah salah satu ikon penting di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yang memiliki nilai sejarah. Terletak di pusat kota, lapangan ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Bukittinggi, baik sebagai ruang publik, tempat kegiatan olahraga, maupun lokasi berlangsungnya berbagai acara resmi dan budaya. Keberadaan lapangan ini tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang kota Bukittinggi sebagai salah satu pusat perjuangan kemerdekaan Indonesia di Sumatera Barat.

Lokasinya yang strategis membuatnya menjadi salah satu destinasi favorit bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Di pagi dan sore hari, lapangan ini ramai oleh aktivitas olahraga, seperti jogging dan senam, yang dilakukan oleh warga dari berbagai kalangan usia. Selain itu, suasana rindang dari pepohonan yang mengelilinginya memberikan kesejukan yang membuat tempat ini nyaman untuk bersantai atau berkumpul bersama keluarga.

Sebagai tempat bersejarah, Lapangan Wirabraja juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam perjuangan bangsa. Pada masa penjajahan, lapangan ini digunakan sebagai lokasi kegiatan militer, mengingat Bukittinggi merupakan salah satu kota strategis bagi penjajah Belanda dan Jepang. Setelah kemerdekaan, lapangan ini terus memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat, termasuk menjadi tempat perayaan hari-hari besar nasional dan kegiatan tradisional.

Selain fungsi sejarah dan olahraga, Lapangan Wirabraja juga dikenal sebagai salah satu pusat kuliner di Bukittinggi. Di sekitar lapangan, terutama pada sore dan malam hari, area ini berubah menjadi pasar kuliner yang ramai. Kehadiran pasar kuliner ini menjadikan Lapangan Wirabraja tidak hanya sebagai tempat berkumpul, tetapi juga destinasi wisata kuliner bagi masyarakat dan wisatawan.

Bagi wisatawan, menikmati sajian kuliner sambil merasakan suasana malam di Lapangan Wirabraja adalah pengalaman yang tak terlupakan. Hidangan lezat berpadu dengan keramahan para pedagang menciptakan kesan yang mendalam tentang budaya lokal. Tak heran, banyak pengunjung yang kembali lagi untuk menikmati suasana santai dan mencicipi hidangan yang menggugah selera di area ini.

Hingga saat ini, Lapangan Wirabraja tetap terawat dengan baik dan menjadi bagian integral dari identitas kota Bukittinggi. Selain berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, lapangan ini juga menjadi simbol kekuatan dan kebersamaan masyarakatnya. Setiap sudutnya menyimpan cerita tentang perjalanan panjang kota Bukittinggi dari masa lalu hingga masa kini. Lapangan Wirabraja bukan hanya sekadar tempat, tetapi juga cerminan dari kehidupan, perjuangan, dan kebanggaan masyarakat Bukittinggi, sekaligus menjadi surga kuliner yang wajib dikunjungi.

Lapangan Wirabraja berlokasi di Jalan Sudirman, Kec Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

Stasiun Lambuang Bukittinggi

Stasiun Lambuang Bukittinggi

 

Stasiun Lambuang merupakan Pusat Kuliner di Bukittinggi yang menjadi Pusat Kuliner terbesar di Sumatera Barat. Dinamakan Stasiun Lambuang, karena Pusat Kuliner ini didirikan di atas stasiun kereta api lama Bukittinggi serta “Lambuang” yang memiliki arti lambung atau perut. Memang Stasiun Lambuang digunakan untuk mengisi perut atau lambung.

Meskipun baru dibangun pada bulan Maret 2024, Desain Stasiun Lambuang Ini masih bernuansa Minang dengan gapura masuknya yang berbentuk gonjong Rumah Gadang dan warna merah, kuning dan hitam yang merupakan warna Tigo Luhak di Sumatera Barat. Di Pusat Kuliner ini pengunjung tidak akan khawatir karena banyak pilihan makanan yang dapat dicoba. Terdapat banyak kios-kios yang menjual makanan. Mulai dari makanan khas Minang seperti Sate Padang, Lontong Sayur, Teh Talua, Nasi Kapau dan yang lainnya. Sampai makanan umum Indonesia pun ada seperti Ayam Geprek, Pecel Ayam, Bakso, Seblak, dan yang lainnya.

Tempat ini selalu ramai terutama dari jam 16.00 WIB hingga tengah malam. Stasiun Lambuang selalu jadi tempat faforit berkumpulnya anak-anak muda karena makanan di stasiun lambuang ini sangat terjangkau dan terdapat banyak kursi makan. Selain itu Pusat Kuliner ini juga memiliki Live Music yang menambah pengunjung tidak akan bosan jika berburu kuliner.

Stasiun Lambuang terletak di Pusat Kota Bukittinggi. Lebih Tepatnya berlokasi di Stasiun KA Bukittinggi, Tarok Dipo, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

Kinantan Zoo

Kinantan Zoo

Kinantan Zoo merupakan taman margasatwa satu satunya di Indonesia yang lokasi nya berada di tengah pusat kota dan merupakan yang tertua di Indonesia. Dibangun oleh belanda pada tahun 1900 an, kebun binatang ini merupakan taman margasatwa tertua di Indonesia dan menjadi destinasi wisata yang populer, Iconic serta objek wisata yang wajib dikunjungi jika anda berlibur ke Bukittinggi. Lokasinya yang berada di daerah yang dikelilingi oleh pemandangan yang memukau, seperti Kampung Cina dan Gunung Singgalang, membuat Kinantan Zoo semakin menarik bagi pengunjung yang ingin melihat berbagai jenis satwa.

Kebun binatang ini memiliki berbagai koleksi satwa yang menarik, baik dari Indonesia maupun luar negeri. Beberapa satwa endemik Indonesia yang dapat ditemukan disini antara lain orang utan, harimau sumatera, berbagai jenis unggas dan rusa. Selain itu, Kinantan Zoo juga memiliki beberapa satwa dari luar negeri seperti primata dan reptil. Satwa-satwa ini dirawat dengan baik dan ditempatkan dalam kandang yang dirancang untuk kenyamanan mereka, sehingga pengunjung dapat menikmati pengalaman berinteraksi dengan satwa-satwa tersebut dalam suasana yang menyenangkan.

Selain melihat satwa, pengunjung juga dapat menikmati berbagai fasilitas yang ada di dalam kebun binatang ini. Terdapat area taman untuk bersantai serta terdapat banyak Spot Foto yang dapat kamu coba. 

Lebih dari sekadar tempat rekreasi, Kinantan Zoo juga berfungsi sebagai sarana edukasi tentang pentingnya pelestarian satwa dan alam. Di Kinantan Zoo, pengunjung dapat belajar tentang keragaman spesies satwa. Melalui program konservasi dan edukasi, Kinantan Zoo berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia.

Akses menuju Kinantan Zoo sangat mudah, karena terletak di pusat kota Bukittinggi, hanya 2 menit dari Jam Gadang dan dapat anda akses dengan mobil, motor atau berjalan kaki dari Jam Gadang. Kinantan Zoo Buka Jam 08.00 WIB – 17.00 WIB. Dengan Biaya masuk terjangkau yaitu Rp 25.000,- saja. 

Dengan koleksi satwa yang beragam, fasilitas yang nyaman, serta nilai edukasi yang tinggi, Kinantan Zoo menjadi destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan bagi siapa saja yang mengunjungi Bukittinggi. Mengunjungi tempat ini tidak hanya memberikan pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian satwa dan alam sekitar.

Kinantan Zoo Berlokasi di Jl Cindua Mato, Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat

Panorama Lobang Jepang Bukittinggi

Panorama Lobang Jepang Bukittinggi

Panorama Lobang Jepang merupakan objek wisata yang tidak hanya menawarkan pengalaman wisata yang unik, Tetapi juga membawa pengunjung untuk menyelami sejarah masa penjajahan Jepang di Indonesia. Lobang Jepang dibangun pada tahun 1942-1945, Lobang Jepang merupakan terowongan yang digunakan oleh tentara Jepang sebagai bunker, gudang senjata, dan tempat perlindungan selama perang dunia ll. Keberadaannya menjadi saksi bisu dari kerja paksa atau romusha yang melibatkan banyak penduduk setempat.

Terowongan Lobang Jepang ini memiliki kepanjangan sekitar 1,5 kilometer dengan banyak cabang dan ruang-ruang yang digunakan untuk untuk berbagai fungsi. Dinding-dindingnya yang kokoh menunjukkan keahlian militer Jepang dalam membangun struktur bawah tanah. Beberapa bagian terowongan kini telah diterangi dengan lampu, sehingga pengunjung dapat dengan aman menjelajahi lorong-lorong yang masih terasa aura sejarahnya. 

Objek wisata ini juga menawarkan pemandangan yang luar biasa. Terletak di Taman Panorama, Lobang Jepang berdekatan dengan Ngarai Sianok yang memberikan pemandangan yang sangat indah dan sejuk, dan disini kita juga dapat dan di objek wisata ini kita juga dapat menikmati pemandangan di Taman Panorama, Untuk memasuki Objek wisata ini kita hanya membayar tiket seharga Rp 25.000, – Jarak antara Jam Gadang dan Lobang Jepang sekitar 600 meter, dan jika anda dapat menempuh perjalanan sekitar 10 menit.  

Para pemandu lokal di sini seringkali menambahkan nilai lebih bagi perjalanan wisatawan. Mereka tidak hanya menunjukkan jalan di dalam terowongan, tetapi juga menceritakan kisah-kisah menarik dan fungsi dari setiap bagian terowongan. Berwisata ke Panorama Lobang Jepang adalah perpaduan sempurna antara edukasi dan rekreasi, menjadikannya destinasi yang layak dikunjungi saat berada di sekitar Lobang Jepang.

Lobang Jepang berlokasi di Jalan Panorama, Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Konservasi Penangkaran Penyu Pariaman

Konservasi Penangkaran Penyu Pariaman

Konservasi Penangkaran Penyu Pariaman adalah salah satu destinasi wisata yang menarik dan edukatif. Tempat ini tidak hanya menjadi lokasi pelestarian penyu, tetapi juga menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk lebih mengenal siklus hidup satwa laut yang dilindungi ini. Penangkaran ini dikelola oleh pemerintah setempat sebagai upaya untuk menjaga populasi penyu yang terancam punah akibat perburuan dan kerusakan habitat.

Di penangkaran ini, telur-telur penyu yang ditemukan di sepanjang pantai Pariaman dikumpulkan untuk ditetaskan dalam lingkungan yang aman. Proses ini memastikan tingkat kelangsungan hidup tukik (anak penyu) yang lebih tinggi sebelum mereka dilepaskan kembali ke laut. Salah satu daya tarik utama bagi wisatawan adalah kesempatan untuk ikut serta dalam pelepasan tukik ke laut, yang sering menjadi pengalaman berkesan, terutama bagi anak-anak.

Selain menawarkan interaksi langsung dengan penyu, penangkaran ini juga menjadi tempat wisata edukasi. Pengunjung dapat mempelajari siklus hidup penyu, ancaman yang mereka hadapi, dan pentingnya menjaga ekosistem laut. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas sederhana yang mendukung kenyamanan wisatawan, seperti area bersantai dan informasi terkait konservasi.

Penangkaran ini dekat dengan destinasi wisata lain seperti Talao Pauh Waterfront dan Pantai Gandoriah, sehingga wisatawan dapat menjadikannya bagian dari perjalanan wisata yang lebih lengkap.

Berwisata ke Penangkaran Penyu di Desa Apar bukan hanya sekedar menikmati keindahan alam, tetapi juga berkontribusi dalam upaya pelestarian penyu. Bagi Anda yang mencari pengalaman wisata yang bermanfaat sekaligus menyenangkan, tempat ini adalah pilihan yang tidak boleh dilewatkan.

Penangkaran ini terletak di lingkungan yang asri, dekat dengan pantai, sehingga menciptakan suasana yang sejuk dan menyenangkan. Lokasinya yang strategis, hanya berjarak sekitar 15-20 menit dari pusat Kota Pariaman. Konservasi Penangkaran Penyu Pariaman berlokasi di Jl. Syech Abdul Arif, Desa Apar, Kec. Pariaman Utara, Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat.

Talao Pauh Waterfront Pariaman

Talao Pauh Waterfront Pariaman

Talao Pauh Waterfront adalah destinasi wisata yang memukau di Kota Pariaman, Sumatera Barat. Dengan keindahan alam berupa danau kecil yang dikenal sebagai talao, tempat ini menawarkan suasana tenang yang cocok untuk bersantai dan menikmati momen bersama keluarga maupun teman. Salah satu daya tarik utama Talao Pauh adalah jembatan kayu yang membentang di atas danau, menciptakan pemandangan eksotis yang sering dijadikan lokasi berfoto, terutama saat matahari terbenam.

Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas menarik selama berada di Talao Pauh Waterfront. Fasilitas seperti sepeda air memungkinkan wisatawan mengelilingi danau sambil menikmati keindahan sekitarnya. Bagi yang ingin berolahraga, tersedia jalur jogging yang mengelilingi taman. Selain itu, gazebo-gazebo yang tersedia di area ini menjadi tempat sempurna untuk bersantai dan melepas penat.

Wisata kuliner juga menjadi bagian dari pengalaman berkunjung ke Talao Pauh Waterfront. Kios-kios di sekitar lokasi menyediakan berbagai makanan dan minuman khas daerah yang dapat dinikmati sambil menikmati pemandangan. Dengan suasana yang ramah dan fasilitas yang memadai, tempat ini menjadi pilihan yang menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

Biaya masuk ke Talao Pauh Waterfront sangat terjangkau, hanya Rp5.000 per orang, sementara biaya parkir kendaraan seperti mobil dikenakan tarif Rp5.000. Harga ini membuat tempat ini cocok untuk semua kalangan yang ingin menikmati suasana wisata tanpa menguras kantong.

Talao Pauh Waterfront adalah destinasi yang menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan alam, rekreasi, dan budaya lokal. Tempat ini tidak hanya menjadi lokasi untuk bersantai, tetapi juga memberikan pengalaman yang berkesan bagi setiap pengunjung. Bagi Anda yang ingin menikmati keindahan Pariaman, Talao Pauh Waterfront adalah pilihan yang tidak boleh dilewatkan.

Lokasi Talao Pauh Waterfront sangat strategis, hanya berjarak sekitar 10 menit dari pusat Kota Pariaman.Talao Pauh Waterfront berlokasi di Desa Pauh, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat.