Sawahlunto international Silungkang Carnival

Sawahlunto international Silungkang Carnival

Salah satu event tahunan yang diadakan Kota Sawahlunto adalah Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival ( SISSCa ). Pada carnival ini pengunjung dapat menyaksikan keindahan tenun songket silungkang yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019.  Songket Silungkang merupakan kain tradisional yang menjadi icon kebudayaan Kota Sawahlunto dan “ trademark “ Sumatera Barat. 

 

Event ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Peserta dari kegiatan ini terdiri  dari perwakilan OPD, swasta hingga pelajar lebih kurang 1.500 peserta yang memakai songket tenun Silungkang. Pada 28 Agustus 2015 tercatat ada kisaran 17.290 warga yang menggunakan songket Silungkang. 

 

Kegiatan ini berhasil sebagai ajang masyarakat Sawahlunto yang memperkenalkan salah satu produk kebanggaan daerah kepada masyarakat luas. Selain dikenal sebagai kota wisata, Kota Sawahlunto juga dikenal sebagai salah satu penghasil kain songket Silungkang berkualitas tinggi. 

 

Sejak 2019, even ini masuk ke dalam kategori 100 Wonderful Pariwisata Indonesia. Dengan suksesnya kegiatan ini, setiap tahunnya menjelang event ini berlangsung homestay – homestay di Kota Sawahlunto juga bersiap untuk menampung wisatawan yang lebih banyak. 

 

Khas Ombilin Hotel

Khas Ombilin Hotel

Khas Ombilin Hotel merupakan salah satu penginapan bintang 3 yang ada di Kota Sawahlunto. Hotel ini memiliki konsep arsitektur Kolonial Belanda dan Minangkabau yang membuat hotel ini beda dengan hotel lainnya. Hotel ini sangat cocok dipilih untuk kamu yang kelelahan dalam perjalanan.

 

Tak jarang hotel ini mendapat pujian dari tamu yang menginap, karena pelayanan yang ramah dari hotel ini. Hotel ini memiliki 2 tipe kamar Legacy twin Room dan Legacy Queen Room. Adapun fasilitas yang disediakan oleh hotel ini seperti : Restoran, Receptionist 24 jam, Wifi, Tempat parkir dll. 

 

Lokasi hotel ini sangat strategis karena berada dekat dengan objek wisata bersejarah seperti, Museum Tambang Batu Bara Ombilin, Museum Tambang Lubang Mbah Suro, Museum Goedang Ransoem dan banyak lainnya. Hotel ini beralamat di Jalan A. Yani, Pasar, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.   

Danau Biru

Danau Biru

Salah satu objek wisata yang harus dikunjungi yang ada di Kota Sawahlunto adalah Danau Biru. Danau ini terbentuk dari bekas galian tambang. Galian itu membentuk cekung dan menjadi danau yang indah. Airnya jernih dan pantulannya berwarna biru.

 

Ada banyak bekas galian tambang batu bara di Kota Sawahlunto ini. Galian tersebut berbentuk kuali raksasa dan terisi air. Lama kelamaan menjadi sebuah genangan dan menjadi danau. Itulah asal mula Danau biru yang tak sengaja terbentuk. 

 

Sisa pertambangan di wilayah ini masih sangat jelas seperti gunung batu yang mengelilingi danau. Bebatuan dan pohon membuat pemandangan sekitar danau sangat indah. Lokasi yang terpencil membuat kamu harus mengeluarkan tenaga extra untuk sampai di danau ini dan jalan menuju danau ini belum cukup bagus.

 

Pengunjung yang ingin ke danau ini harus melewati Taman Satwa Kandi. Berjarak 6 km dari Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto 

Lamang Tapai

Lamang Tapai

Lamang tapai adalah salah satu kuliner tradisional khas Minangkabau yang berasal dari Tanah Datar. Hidangan ini terdiri dari dua komponen utama: lamang, yaitu beras ketan yang dimasak dalam bambu dengan santan, dan tapai, yakni ketan hitam yang difermentasi hingga menghasilkan rasa manis-asam yang khas. Kombinasi rasa gurih dari lamang dan manis-asam dari tapai menciptakan cita rasa yang unik dan menggugah selera. 

Proses pembuatan lamang memerlukan ketelatenan, di mana beras ketan dimasukkan ke dalam bambu yang dilapisi daun pisang, kemudian dibakar di atas tungku selama sekitar 2 hingga 4 jam hingga matang sempurna. Sementara itu, tapai dibuat melalui fermentasi ketan hitam dengan ragi selama 2–3 hari, menghasilkan tekstur lembut dan rasa yang khas. 

Dalam budaya Minangkabau, lamang tapai memiliki nilai simbolis yang mendalam. Lamang melambangkan kebersamaan, karena proses pembuatannya yang melibatkan kerja sama banyak orang, sementara tapai sering diibaratkan sebagai pasangan lamang, mencerminkan keharmonisan dalam kehidupan. Hidangan ini biasanya disajikan pada acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, dan saat menyambut tamu penting. ​

Lamang tapai juga populer sebagai hidangan berbuka puasa selama bulan Ramadan, karena rasa manis dan asamnya yang menyegarkan. Meskipun proses pembuatannya cukup rumit dan memakan waktu, kelezatan dan nilai budaya yang terkandung dalam lamang tapai menjadikannya salah satu warisan kuliner yang patut dilestarikan. ​

Bagi Anda yang ingin mencoba pengalaman kuliner yang autentik dan sarat makna, lamang tapai adalah pilihan yang tepat untuk menikmati kekayaan budaya dan rasa dari Ranah Minang.

Rumah Tuo Kampai Nan Panjang

Rumah Tuo Kampai Nan Panjang

Rumah Tuo Kampai Nan Panjang merupakan rumah tertua yang ada di Nagari Balimbing yang didirikan oleh Datuak Pangulu Basa dari suku Kampai Nan Panjang sekitar tahun 1700- an. Rumah ini digunakan sebagai tempat penyelenggara upacara adat seperti batagak penghulu, pernikahan, kematian dll. 

 

Rumah tuo ini sudah tidak digunakan lagi oleh kaum Kampai Nan Panjang dikarenakan kaumnya semakin banyak dan berkemabang. Namun apabila ada acara perkawinan atau acara adat dari kaum Kampai Nan Panjang, tetap dilakukan di Rumah Tuo Kampai Nan Panjang. 

 

Bangunan ini merupakan rumah adat tradisional berarsitektur Minangkabau. Keistimewaan Rumah Tuo Kampai Nan Panjang adalah ruangan atau biliknya. Ruangnya berjumlah 7 atau 7 buah bilik, sedangkan rumah adat lainnya jumlah biliknya hanya 5 ruangan. dapur berjumlah 2 terletak di kiri dan kanan pintu masuk utama. 

 

Rumah adat ini terbuat dari kayu dengan atap gonjong terbuat dari bahan ijuk. Bentuknya denah empat persegi panjang dengan pintu masuk berada di bagian tengah. Pintu masuk ini berbentuk oval dan untuk masuk ke dalam harus membungkuk dan seolah olah menembus dinding.

 

Seperti arsitektur tradisional Minangkabau lainnya rumah ada ini merupakan rumah panggung dan untuk mencapai pintu masuk terdapat tangga. Tinggi panggung ini mencapai 160 cm. Ruangan rumah adat ini terdiri dari tiga buah kamar, ruangan terbuka untuk umum. Dalam ruangan terbuka ini diletakkan 2 buah etalase yang digunakan sebagai tempat penyimpanan barang barang pusaka dan alat untuk kegiatan upacara adat. Rumah adat ini termasuk dalam lareh Koto Piliang.

Aua Sarumpun

Aua Sarumpun

Puncak Aua Sarumpun adalah salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tanah Datar. Di puncak ini kita bisa melihat keindahan Danau Singkarak serta 4 gunung yaitu Gunung Marapi, Singgalang, Talang dan Gunung Sago. 

 

Aua Sarumpun sudah masuk dalam kawasan wisata geopark Tanah Datar. Sebagai objek wisata alam Kadis Propora juga berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi  Sumatera Barat agar Aua Sarumpun terus berkembang. 

 

Jika ingin berkunjung ke objek wisata ini kamu harus cukup persiapan karena jalan yang ditempuh ada yang berupa beton dan ada juga jalan yang berupa bebatuan, karena tujuan menuju puncak tentu harus mendaki dengan hati hati. Harga tiket masuk Puncak Aua Sarumpun Rp. 15.000/orang

 

Adapun fasilitas yang ada di objek wisata ini, seperti area parkir yang luas, mushola, tempat makan, kamar mandi, homestay, kolam renang dll. Selain spot foto di Puncak Aua Sarumpun kamu sudah bisa camping. Waktu yang sesuai untuk berkunjung ke puncak ini saat matahari hampir terbenam, karena kamu bisa melihat indahnya sunset dari ketinggian. 

Aia Angek Cottage

Aia Angek Cottage

Aie Angek Cottage merupakan penginapan bernuansa alam yang terletak di Nagari Aie Angek, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Berada di jalur strategis antara Padang Panjang dan Bukittinggi, penginapan ini menawarkan suasana sejuk khas pegunungan dengan pemandangan indah yang mengelilinginya, seperti Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Keunggulan lokasi ini membuatnya menjadi pilihan favorit bagi wisatawan yang ingin merasakan ketenangan dan keasrian alam Minangkabau.

Penginapan ini menyediakan fasilitas lengkap untuk kenyamanan para tamunya. Setiap kamar didesain dengan nuansa tradisional yang bersih dan rapi, tersedia pula Wi-Fi gratis di area publik, kolam renang, serta kafe dan restoran yang menyajikan menu lokal. Fasilitas lainnya meliputi layanan antar-jemput bandara, penyewaan mobil, layanan kamar, laundry, area parkir gratis, hingga ruang konferensi dan fasilitas BBQ. Menariknya, Aie Angek Cottage juga ramah terhadap hewan peliharaan, memungkinkan tamu membawa serta hewan kesayangan mereka.

Banyak tamu yang memberikan ulasan positif tentang pengalaman menginap di tempat ini. Mereka menyebutkan suasana yang tenang, udara sejuk, serta panorama alam yang menyegarkan mata. Ada pula yang menyampaikan bahwa penginapan ini cocok untuk edukasi anak-anak karena suasananya yang mirip museum dan sarat nilai budaya. Lokasinya yang berjarak sekitar 89,5 km dari Bandara Internasional Minangkabau dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam 25 menit menggunakan mobil. Akses yang mudah dari jalan utama juga menjadi nilai tambah bagi penginapan ini.

Aie Angek Cottage beralamat di Jl. Raya Padang Panjang – Bukittinggi Km 6, Aie Angek, Tanah Datar. 

Restoran Pondok Flora

Restoran Pondok Flora

Pondok Flora Restaurant adalah salah satu destinasi kuliner legendaris di Sumatera Barat. Restoran ini telah berdiri sejak tahun 1982 dan dikenal luas sebagai tempat persinggahan favorit wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, khususnya dari Malaysia

Awalnya, Pondok Flora dimulai sebagai kedai kopi sederhana yang menawarkan tempat istirahat bagi para pelancong. Seiring waktu, dengan dukungan masyarakat dan pemerintah setempat, kedai ini berkembang menjadi restoran dengan konsep khas Minangkabau yang menyajikan berbagai hidangan tradisional. Kini, Pondok Flora mampu menampung hingga 300 pengunjung dan menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang melintasi jalur Bukittinggi–Batusangkar. ​

Menu andalan di Pondok Flora adalah ikan bakar, yang disajikan dengan bumbu khas Minang yang menggugah selera. Selain itu, restoran ini juga menyajikan berbagai hidangan seperti rendang daging, gulai ayam, sambal hijau, dan berbagai jenis ikan segar yang diambil langsung dari kolam ikan di sekitar restoran. Penggunaan bahan-bahan segar dan rempah-rempah asli menjadikan setiap hidangan memiliki cita rasa yang autentik dan berkualitas tinggi. ​

Suasana di Pondok Flora sangat mendukung untuk bersantai dan menikmati hidangan. Restoran ini dibangun di atas kolam ikan dan dikelilingi oleh persawahan hijau yang menambah keindahan alam sekitar. Dekorasi tradisional Minangkabau yang kental memberikan nuansa khas yang membuat pengunjung merasa nyaman dan betah berlama-lama. 

Pelayanan di Pondok Flora juga menjadi salah satu daya tarik utama. Staf yang ramah dan profesional siap membantu pengunjung dalam memilih hidangan dan memberikan informasi mengenai menu yang tersedia. Kebersihan dan kenyamanan restoran juga selalu dijaga dengan baik, menjadikannya tempat yang ideal untuk berkumpul bersama keluarga, teman, atau kolega.​

Dengan kombinasi antara kuliner lezat, suasana alam yang menenangkan, dan pelayanan yang prima, Pondok Flora Restaurant tetap menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat. Bagi Anda yang ingin menikmati hidangan khas Minangkabau dalam suasana yang asri dan nyaman, Pondok Flora adalah destinasi yang tepat untuk dikunjungi.

Pondok Flora Restoran berlokasi di Jl Raya Batusangkar Bukittinggi, Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar.

Batu Batikam

Batu Batikam

Batu Batikam adalah situs bersejarah yang terkenal dengan batu andesit berukuran besar yang memiliki lubang alami di tengahnya, yang dikenal dengan nama “Batu Batikam”. Nama “Batikam” berasal dari kata dalam bahasa Minangkabau yang berarti “batu yang tertusuk,” yang merujuk pada lubang di batu tersebut. Legenda setempat menyebutkan bahwa lubang tersebut merupakan hasil tusukan keris oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang, seorang pemimpin adat yang berperan penting dalam sejarah Minangkabau. Batu ini, yang terletak di kawasan yang dahulu dikenal sebagai “Medan Nan Bapaneh”, merupakan tempat pertemuan dan musyawarah para kepala suku Minangkabau, menandakan pentingnya adat dan musyawarah dalam budaya mereka.

Di sekitar Batu Batikam, terdapat susunan batu yang membentuk lingkaran seperti sandaran kursi, menambah nilai historis dan filosofis situs ini. Batu Batikam bukan hanya sebuah situs bersejarah, tetapi juga simbol perdamaian dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Situs ini dipercaya menjadi bukti keberadaan kerajaan Minangkabau pada masa Neolitikum dan memainkan peran penting dalam membentuk budaya dan tradisi yang ada hingga saat ini. Untuk mengunjungi Batu Batikam, pengunjung dapat menempuh perjalanan sekitar 10 menit dari Kota Batusangkar, atau sekitar 100 km dari Kota Padang, menjadikannya lokasi yang mudah dijangkau.

Sebagai warisan budaya yang penting, Batu Batikam kini berada di bawah pengawasan Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sumatera Barat. Situs ini tidak hanya menawarkan wawasan sejarah, tetapi juga memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi siapa saja yang mengunjunginya. Mengunjungi Batu Batikam adalah sebuah kesempatan untuk merasakan kekuatan sejarah dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh nenek moyang Minangkabau.

Batu Basurek Terletak di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar

 

Hotel Emersia

Hotel Emersia

Emersia Hotel & Resort Batusangkar, yang terletak di jantung Sumatera Barat, menawarkan pengalaman menginap yang tak terlupakan di tengah pesona alam dan budaya Minangkabau. Hotel ini menghadirkan berbagai fasilitas modern untuk memastikan kenyamanan para tamu. Dari kolam renang luar ruangan yang menyegarkan hingga spa layanan lengkap yang dapat meremajakan tubuh dan pikiran, Emersia Hotel & Resort memanjakan setiap pengunjung dengan pelayanan terbaik. Restoran di hotel ini menyajikan berbagai hidangan lezat, mulai dari masakan khas minangkabau, nusantara hingga internasional, sementara ruang pertemuan yang elegan sangat ideal untuk acara bisnis atau sosial.

Selain kenyamanan yang ditawarkan, Emersia Hotel & Resort Batusangkar juga terletak di lokasi yang strategis, dekat dengan berbagai destinasi wisata populer di Sumatera Barat. Pengunjung dapat dengan mudah mengakses Istana Pagaruyung, sebuah simbol budaya Minangkabau yang sarat sejarah, serta Danau Singkarak yang memukau dengan pemandangan alam yang menenangkan. Hotel ini juga menyediakan layanan kamar dan meja depan 24 jam untuk memenuhi segala kebutuhan tamu selama menginap, menjadikannya tempat yang sempurna bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sambil merasakan kenyamanan penginapan.

Dengan fasilitas yang lengkap, pelayanan yang ramah, serta lokasi yang strategis, Emersia Hotel & Resort Batusangkar merupakan pilihan utama bagi siapa saja yang ingin menjelajahi Sumatera Barat. Baik untuk liburan santai maupun perjalanan bisnis, hotel ini menawarkan pengalaman menginap yang memadukan keindahan alam dan sentuhan budaya lokal, menjadikannya destinasi yang ideal untuk para wisatawan yang mencari kenyamanan dan kemewahan.

Hotel Emersia berlokasi di Jl. Hamka No. 41, Nagari Baringin, Batusangkar.