Pantai Sioban Mentawai

Pantai Sioban Mentawai

Pantai Sioban, yang terletak di Desa Sioban, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, merupakan salah satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang memikat. Pantai ini dikenal dengan pasir putihnya yang bersih, air laut jernih berwarna biru kehijauan, serta suasana yang tenang dan alami, menjadikannya tempat yang ideal untuk relaksasi dan menikmati keindahan alam tropis.

Selain keindahan alamnya, Pantai Sioban juga memiliki daya tarik budaya yang unik. Meskipun tradisi asli Mentawai, seperti Arat Sabulungan, telah mengalami perubahan dan pengaruh dari agama-agama resmi, masyarakat Desa Sioban tetap menjaga beberapa aspek budaya lokal. Misalnya, dalam acara resmi tertentu, masyarakat masih menampilkan kesenian lokal seperti Turuk Langgai, sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya mereka.

Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Pantai Sioban, tersedia akomodasi seperti Jelita Beach Mentawai yang menawarkan pemandangan laut dan akses langsung ke pantai. Dengan fasilitas dasar yang memadai, pengunjung dapat menikmati suasana pantai yang tenang dan menikmati keindahan alam sekitar

Secara keseluruhan, Pantai Sioban merupakan destinasi yang menawarkan kombinasi antara keindahan alam, budaya lokal, dan kesadaran lingkungan, menjadikannya pilihan menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana tropis yang autentik di Kepulauan Mentawai. 

Ombak di Pulau Mapadegat Mentawai

Ombak di Pulau Mapadegat Mentawai

Pulau Mapadegat, yang terletak di Dusun Mapaddegat, Sipora Jaya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dikenal sebagai destinasi surfing yang menarik bagi para peselancar. Pantai Mapadegat menawarkan hamparan pasir putih yang luas dan air laut yang jernih, menciptakan suasana tropis yang memikat. Selain itu, ombak di sekitar pulau ini, seperti yang terlihat di spot surfing terkenal seperti Telescope, menawarkan tantangan bagi peselancar yang mencari pengalaman berbeda di Mentawai.

Meskipun Pulau Mapadegat tidak sepopuler spot-spot surfing lainnya di Mentawai, kawasan ini tetap menarik untuk dikunjungi. Pantai ini juga cocok untuk aktivitas snorkeling, berenang, atau sekadar menikmati keindahan alam sambil menikmati kuliner lokal yang ditawarkan di kawasan wisata Mapadegat. Pada sore hari, pengunjung dapat menyaksikan indahnya matahari terbenam di ufuk barat, menciptakan pemandangan yang menenangkan.

Bagi yang ingin menginap, tersedia beberapa homestay dengan harga terjangkau di sekitar Pantai Mapadegat. Fasilitas ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar para wisatawan yang ingin menikmati ketenangan dan keindahan alam pulau ini. Dengan akses yang mudah dari dermaga Tuapejat, Pantai Mapadegat menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari pengalaman berbeda di Kepulauan Mentawai.

Pantai Katiet Bosua Mentawai

Pantai Katiet Bosua Mentawai

Pantai Katiet Bosua merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Mentawai. Pantai ini menawarkan keindahan alam yang luar biasa dan berbagai macam aktivitas yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Pantai Katiet terkenal dengan ombaknya yang besar dan konsisten, menjadikannya surga bagi peselancar internasional, serta pantai pasir putih, air jernih, dan pemandangan indah yang cocok   untuk bersantai, berenang, snorkeling, dan diving. Hamparan pasir putih yang lembut dan air laut biru kehijauan yang jernih memberikan pemandangan eksotis dan nyaman untuk bersantai. 

Ombak di Pantai Katiet merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Ombaknya memiliki tinggi hingga 10 meter dan sangat konsisten. Hal ini menjadikan Pantai Katiet sebagai salah satu destinasi wisata surfing favorit para peselancar dari seluruh dunia. Yang paling khas di Pantai Katiet, memang deburan ombak yang menggelegar.

Selain itu, pengunjung bisa menikmati makanan khas daerah, seperti ikan bakar segar yang baru dipancing dari laut, dengan nasi dan sambal. Disini juga terdapat penginapan di sekitar Pantai yang bisa menjadi tempat beristirahat bagi para wisatawan, seperti homestay di sekitar area pantai yang mudah ditemukan. Selain itu tersedia juga camp selancar seperti Lances Surf Camp Katiet yang menyediakan peralatan selancar berkualitas dan fasilitas pendukung lainnya.

Pantai Katiet Bosua berlokasi di Dusun Bosua, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat

Pantai Jati Mentawai

Pantai Jati Mentawai

Pantai Jati di Mentawai adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Tuapejat, ibu kota Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lokasinya sangat strategis, hanya sekitar 700 meter dari Dermaga Tuapejat sehingga mudah dijangkau dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan. Pantai ini menjadi tempat favorit masyarakat lokal dan wisatawan untuk bersantai sambil menikmati panorama laut biru yang menenangkan. Suasananya terasa damai, ditambah semilir angin laut yang membuat siapa pun betah berlama-lama duduk di tepi pantai.

Pantai Jati dikenal memiliki perairan yang cukup jernih, sehingga cocok untuk snorkeling dan diving. Di beberapa spot, pengunjung dapat melihat keindahan bawah laut yang memikat. Selain itu, pantai ini juga menjadi salah satu tempat surfing favorit, terutama bagi peselancar pemula. Ombaknya tidak terlalu besar, sehingga relatif aman untuk berlatih. Meskipun begitu, waktu terbaik untuk datang bagi peselancar adalah antara bulan April hingga Oktober, ketika ombaknya lebih optimal.

Banyak orang memilih datang di sore hari untuk menikmati matahari terbenam. Langit yang berubah warna dari biru menjadi jingga keemasan menghadirkan suasana romantis dan menenangkan. Menariknya, untuk masuk ke Pantai Jati tidak dikenakan biaya tiket masuk maupun parkir, sehingga cocok bagi siapa pun yang ingin menikmati keindahan pantai tanpa perlu mengeluarkan biaya besar.

Pantai Jati bukan hanya tempat wisata, tetapi juga menjadi titik kumpul yang menyenangkan bagi masyarakat setempat. Suasananya yang sederhana namun memikat membuat pantai ini menjadi salah satu ikon wisata Tuapejat yang sayang dilewatkan. Jika kamu berencana mengunjungi Mentawai, sempatkan waktu untuk datang ke Pantai Jati dan nikmati keindahan lautnya yang menenangkan hati.

Pantai Taluak Marunggai

Pantai Taluak Marunggai

Pantai Taluak Marunggai adalah salah satu permata tersembunyi di kawasan wisata Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Pantai ini terkenal dengan keindahan alamnya yang masih asri, pasir putih yang lembut, serta air laut berwarna hijau toska yang memanjakan mata. Suasana pantai yang tenang menjadikannya pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati liburan jauh dari keramaian.

Daya tarik utama Pantai Taluak Marunggai terletak pada teluk kecil berbentuk setengah lingkaran yang dikelilingi bukit hijau dan pepohonan rindang. Di bibir pantai terdapat sebuah pohon ikonik yang sering menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto. Selain panorama alamnya, pantai ini juga memiliki ekosistem bawah laut yang masih terjaga, sehingga cocok untuk snorkeling atau sekadar berenang menikmati kejernihan airnya.

Akses menuju pantai ini cukup mudah. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi hingga ke area parkir yang berada tak jauh dari bibir pantai. Biaya masuknya pun sangat terjangkau, sekitar Rp 5.000 per orang. Di sini, wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas menarik seperti memancing, berkemah, atau sekadar bersantai sambil menunggu momen matahari terbenam yang memukau.

Pantai Taluak Marunggai menjadi destinasi yang sempurna bagi para pencinta wisata alam yang menginginkan ketenangan. Keindahan pantai ini membuatnya layak untuk dimasukkan dalam daftar tempat wisata wajib ketika menjelajahi kawasan Mandeh

Pantai Taluak Marunggai berlokasi di Taluak Marunggai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Air Terjun Sungai Gemuruh

Air Terjun Sungai Gemuruh

Air Terjun Sungai Gemuruh merupakan salah satu permata tersembunyi yang terletak di kawasan wisata bahari Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Keunikan air terjun ini bukan hanya terletak pada keindahannya, tetapi juga pada akses menuju lokasinya yang memberikan pengalaman petualangan tersendiri. Untuk mencapainya, pengunjung harus menempuh perjalanan menyusuri hutan mangrove selama kurang lebih 15 menit menggunakan perahu kecil dari arah Teluk Mandeh atau dermaga Carocok Tarusan. Sepanjang perjalanan, hamparan hutan bakau dan kejernihan air sungai menghadirkan pemandangan yang menyegarkan mata.

Setibanya di Air Terjun Sungai Gemuruh, pengunjung akan disambut suara gemericik air yang menenangkan. Aliran air yang jatuh dari bebatuan menciptakan kolam alami yang jernih dan menyegarkan, cocok untuk bermain air atau sekadar membilas tubuh setelah aktivitas laut seperti snorkeling di sekitar pulau-pulau di kawasan Mandeh. Suasananya begitu alami dan asri, dikelilingi pepohonan hijau dan udara yang sejuk. Air terjun ini juga menjadi tempat favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati sensasi menyatu dengan alam tanpa hiruk pikuk keramaian.

Meski tidak terlalu tinggi, air terjun ini memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya yang berada di tengah kawasan mangrove dan hanya dapat diakses melalui jalur air. Fasilitas yang tersedia di sekitar kawasan cukup memadai, termasuk toilet umum, area parkir kapal, serta petugas lokal yang siap memandu wisatawan. Tidak ada pungutan biaya masuk yang tinggi, biasanya hanya dikenakan retribusi ringan sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian kawasan. Para pengunjung juga diimbau untuk tidak menggunakan sabun atau sampo agar kejernihan dan kebersihan air tetap terjaga.

Air Terjun Sungai Gemuruh terletak di Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, Kenagarian Sungai Nyalo Mudiak Aia, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Masjid Samudera Ilahi

Masjid Samudera Ilahi

Masjid Samudera Ilahi merupakan salah satu ikon wisata religi yang memukau di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Berdiri megah di kawasan Pantai Carocok Painan, masjid ini tampak seolah mengapung di atas laut, memberikan kesan spiritual sekaligus pemandangan yang memanjakan mata. Keindahan arsitekturnya yang berpadu dengan latar belakang Samudera Hindia menjadikan masjid ini sebagai destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun luar daerah yang datang berkunjung.

Masjid ini tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kajian dan informasi kebudayaan Islam di Pesisir Selatan. Nama “Samudera Ilahi” sendiri mengandung filosofi spiritual yang mendalam, mengajak pengunjung untuk merenungi kebesaran Allah SWT melalui simbol-simbol alam dan arsitektur masjid. Dengan kapasitas sekitar 300 jamaah, masjid ini memiliki dua menara tinggi dan kubah berwarna keemasan yang menjadi daya tarik tersendiri. Bangunan masjid terhubung dengan daratan melalui sebuah jembatan, yang juga menjadi akses menuju Pulau Batu Kureta.

Suasana di sekitar masjid sangat mendukung untuk beribadah dengan khusyuk, diiringi semilir angin laut dan deburan ombak yang tenang. Ketika sore menjelang, banyak pengunjung yang datang untuk menikmati matahari terbenam sambil bersantai di sekitar masjid. Tidak ada pungutan biaya untuk masuk ke dalam masjid, namun pengunjung dikenai retribusi masuk kawasan Pantai Carocok sebesar Rp5.000. Pemerintah daerah juga terus melakukan perawatan dan pemeliharaan bangunan agar kenyamanan dan keindahannya tetap terjaga.

Masjid Samudera Ilahi berlokasi di Kawasan Pantai Carocok, Kelurahan Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Jembatan Akar

Jembatan Akar

Salah satu objek wisata yang harus kamu kunjungi saat berada di Sumatera Barat adalah Jembatan Akar Bayang Utara. Jembatan akar adalah jembatan yang dibentuk dengan menghubungkan akar-akar besar diantara dua pohon yang terpisah antara kampung satu dengan yang lainnya yang dipisahkan oleh sungai, jika dahulunya digunakan untuk menyeberang ke kampung sebelah, namun saat ini juga sudah menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Pesisir Selatan. Hingga hari ini masih dipertahankan oleh masyarakat dan pemerintah setempat dan tidak berniat untuk menggantinya dengan jembatan yang terbuat dari bahan yang lebih modern, seperti besi ataupun baja.

Jembatan itu memiliki sejarah. Terutama bagi penduduk kampung Bayang Utara. Jembatan Akar, penduduk setempat menyebutnya Titian Aka, memiliki tempat tersendiri di hati warga. Kabar dari warga setempat, jembatan itu dibangun oleh seorang ulama, yaitu Pakih Sokan.

Pada tahun 1890, Pakih Sokan berinisiatif membentangkan dua bilah bambu pada dua sisi Sungai Batang Bayang. Ia lalu mengikat bambu itu dengan akar dua pohon beringin yang tumbuh di dua sisi sungai. Lama lama akar dari dua pohon beringin itu bertemu. Lalu menyatu membentuk jembatan. Sejak dibuat pada 1890, jembatan itu baru bisa digunakan dengan aman pada 1916. Butuh waktu 26 tahun hingga jembatan itu kuat dilalui oleh warga. 

Sekarang jembatan ini memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,5 meter, dengan ketinggian dari permukaan sungai sekitar 10 meter. Saat ini, kondisinya semakin lama semakin kuat karena semakin besarnya akar pohon beringin yang membentuknya. Sayangnya, Pakih Sokan tak sempat menikmati jembatan itu.

Terletak di kampung Pulut-pulut kecamatan Bayang Utara. Objek wisata ini berjarak 24 KM dari Painan dan 65 KM dari Padang. Kalau dari kota Padang, Menempuh perjalanan sekitar lebih kurang 2 jam.

Kini jembatan itu benar-benar kokoh. Ditopang oleh papan dan kabel baja, membuat warga dengan mudah melewatinya. Ribuan pejalan kaki melintasinya. Bahkan, jembatan ini menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Pesisir Selatan.

Puncak Mandeh

Puncak Mandeh

Salah satu destinasi wisata yang harus kamu kunjungi saat berada di Sumatera Barat adalah Puncak Mandeh. Puncak Mandeh merupakan perpaduan perbukitan yang alami dengan keindahan teluk yang dihiasi dengan gugusan pulau – pulau kecil yang berada di bagian tengah Teluk Carocok Tarusan. Kawasan Mandeh ini terkenal di Indonesia maupun di tingkat Internasional. Dari Puncak Mandeh, anda bisa melihat gugusan Pulau Traju, Pulau Setan Kecil, Sironjong besar dan kecil serta Pulau Cubadak dan gradasi warna air lautnya yang menambah keindahan Kawasan Mandeh ini.

 Di bagian Selatan Kawasan Mandeh tepatnya di Kampung Carocok ada sebuah tanjung meliuk bagaikan sungai, sehingga teluk terlihat bagaikan sebuah danau yang menakjubkan dengan riak – riak kecil. Sedang di Kawasan Utara Mandeh terdapat beberapa pulau yang melingkar, yaitu Pulau Bintangor, Pulau Pagang, Pulau Ular dan Pulau Marak yang berdampingan dengan Pulau Sikuai 

Gerbang masuk Kawasan Mandeh dapat dicapai melalui laut dan jalan darat. Bila naik kapal atau boat bisa dari Pelabuhan Bungus, Gaung, Teluk Bayur atau dari Pelabuhan Muara Padang serta Teluk Tarusan. Sedangkan melalui jalan darat, terdapat tiga alternatif dari tiga ruas jalan yang berbeda, alternative pertama dari Pasar Tarusan melalui simpang carocok dan alternatif kedua dari Bungus terus ke Sungai Pinang dan Sungai Nyalo. Ruas jalan terbaru ialah melewati Carocok lalu menyusuri bibir pantai dan perbukitan yang landai sepanjang 12,5 km.

Puncak Mandeh beralamat di Mandeh, Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Terletak kurang lebih 56 km dari Kota Padang dan dapat ditempuh menggunakan mobil lebih kurang 1-2  jam perjalanan. Kawasan wisata Mandeh sendiri mempunyai area seluas 18.000 Ha dan meliputi 7 desa dari 3 nagari yang penduduknya bekerja sebagai nelayan, beternak dan bertani.

Padang Savana Kolok

Padang Savana Kolok

Padang Savana Kolok merupakan destinasi alam yang menyimpan pesona tersembunyi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Terletak di kawasan Desa Kolok, tempat ini menyajikan hamparan padang ilalang yang luas dengan latar belakang perbukitan yang bergelombang. Keindahannya menghadirkan suasana layaknya savana di daerah Sumba atau Afrika, namun tetap membawa nuansa Minangkabau yang khas. Angin sejuk yang berembus perlahan dan kesunyian alam menjadikan Padang Savana Kolok tempat yang sempurna untuk melepas penat dari hiruk-pikuk kota.

Warna padang ilalang berubah mengikuti musim, hijau cerah di musim hujan dan kuning keemasan saat musim kemarau. Perubahan warna ini menciptakan suasana yang berbeda-beda, menjadikannya spot favorit bagi para pencinta fotografi dan pemburu konten visual. Tidak hanya cocok untuk foto-foto, Padang Savana Kolok juga sangat ideal sebagai tempat piknik, menikmati pemandangan, atau sekadar bersantai di atas tikar sambil menikmati bekal yang dibawa dari rumah.

Karena lokasinya masih alami dan minim sentuhan komersial, fasilitas umum seperti warung atau toilet belum tersedia. Oleh karena itu, pengunjung disarankan membawa bekal dan keperluan pribadi secukupnya. Akses jalan menuju lokasi juga belum banyak dipetakan secara digital, sehingga penting untuk bertanya langsung pada warga sekitar Kolok Nantuo atau Talawi agar tidak tersesat di jalur menuju bukit.

Meski belum banyak dikenal wisatawan luar, Padang Savana Kolok menjadi bukti bahwa keindahan Sawahlunto tidak hanya terletak pada kota tuanya yang bersejarah, tetapi juga pada bentang alamnya yang luar biasa. Tempat ini sangat cocok bagi pecinta alam, penyuka hiking ringan, maupun mereka yang sekadar ingin “healing” di alam terbuka dengan suasana yang tenang dan damai.

Padang Savana Kolok  Jorong Kolok Nan Tuo, Kelurahan Kolok Mudiak, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.