Kabupaten Tanah Datar, yang dikenal juga dengan sebutan “Luhak Nan Tuo,” merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat dengan ibu kota Batusangkar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sekitar 1.336 km² dan terdiri dari 14 kecamatan, 75 nagari, serta 395 jorong. Kabupaten merupakan asal usul peradaban Suku Minangkabau dan dinamakan Luhak Tanah Datar karena tidak banyak tanah yang datar di wilayah ini.
Secara geografis, Tanah Datar berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota di utara, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Solok di selatan, Kabupaten Padang Pariaman di barat, serta Kabupaten Sijunjung di timur. Wilayah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan yang subur, menjadikannya daerah agraris yang mendukung sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama masyarakat.
Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Datar, jumlah penduduk pada tahun 2023 mencapai sekitar 373.693 jiwa. Mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, termasuk tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
Sebagai pusat kebudayaan Minangkabau, Batusangkar menawarkan berbagai objek wisata yang menarik. Salah satunya adalah Istano Basa Pagaruyung, replika istana kerajaan Minangkabau yang menjadi ikon budaya dan sejarah. Selain itu, terdapat Batu Basurek, batu nisan bersejarah dengan aksara kuno, serta Bukit Aua Sarumpun yang menawarkan panorama alam yang indah. Air Terjun Lembah Anai juga menjadi destinasi favorit dengan keindahan alamnya yang memukau.
Kabupaten Tanah Datar juga kaya akan tradisi budaya. Salah satunya adalah Pacu Jawi, perlombaan tradisional yang menampilkan sepasang sapi berlari di sawah berlumpur, biasanya diadakan di kecamatan Pariangan, Rambatan, Lima Kaum, dan Sungai Tarab. Tari Satampang Baniah merupakan tarian tradisional yang menggambarkan ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Sementara itu, Salawat Dulang adalah tradisi bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan iringan irama dari dulang atau baki dari kuningan, yang menjadi bagian penting dalam kehidupan spiritual masyarakat setempat.
Dengan kekayaan alam dan budayanya, Kabupaten Tanah Datar menawarkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam, sejarah, dan tradisi budaya yang masih lestari hingga kini.