ISTANA PAGARUYUNG

ISTANA PAGARUYUNG

Di tengah hamparan alam nan hijau dan perbukitan yang tenang, berdiri megah sebuah bangunan berarsitektur khas Minangkabau yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu. Istana Pagaruyung, adalah simbol sejarah, budaya, dan kebanggaan masyarakat Minangkabau. Istana ini bukan hanya sebuah objek wisata, tetapi juga representasi kuat dari identitas dan peradaban lokal yang kaya.

Dibangun kembali pada tahun 2007 setelah mengalami beberapa kali kebakaran, Istana Pagaruyung berdiri kokoh dengan desain khas rumah gadang bertingkat tiga, lengkap dengan gonjong yang menjulang di setiap ujung atapnya. Interiornya dihiasi ukiran rumit penuh filosofi Minangkabau, mulai dari nilai adat, agama, hingga kehidupan sosial masyarakat. Di dalamnya terdapat berbagai ruangan yang merepresentasikan struktur sosial kerajaan, seperti ruang raja, ruang bundo kanduang, hingga kamar tamu kehormatan.

Salah satu daya tarik utama istana ini adalah keberadaannya sebagai museum hidup. Pengunjung tidak hanya melihat arsitektur yang menawan, tetapi juga bisa mengenakan pakaian adat Minangkabau dan berfoto di dalam istana, menikmati pertunjukan kesenian tradisional, hingga belajar tentang adat istiadat dan sejarah Kerajaan Pagaruyung yang dulu berkuasa di wilayah Minangkabau. Bagi pelajar, wisatawan, maupun peneliti budaya, tempat ini menjadi jendela penting untuk memahami warisan leluhur Sumatera Barat.

Selain menyimpan nilai sejarah, lokasi Istana Pagaruyung juga sangat strategis dan mudah diakses. Dikelilingi oleh perbukitan hijau dan sawah yang luas, suasana di sekitar istana terasa sejuk dan menenangkan. Tiket masuknya pun terjangkau yaitu Rp 25.000,- menjadikan istana ini destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Istana Pagaruyung bukan hanya bangunan bersejarah, tetapi juga lambang kebesaran budaya Minangkabau yang masih hidup hingga kini. Dengan kekayaan arsitektur, nilai filosofis, serta keindahan alam sekitarnya, kunjungan ke istana ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Istana Basa Pagaruyuang berlokasi di Jl Sutan Alam Bagagarsyah, Pagaruyuang, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar. 

BENTENG FORT DE KOCK

BENTENG FORT DE KOCK

Benteng Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock.

Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Di sekitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke 19. Pada tahun-tahun selanjutnya, di sekitar benteng ini tumbuh sebuah kota yang juga bernama Fort de Kock, kini Bukittinggi.

Benteng Fort de Kock digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837 .Semasa pemerintahan Be­lan­da, Bukittinggi dijadikan sebagai salah satu pusat peme­rintahan, kota ini disebut sebagai Gemetelyk Resort pada tahun 1828. Sejak tahun 1825 pemerintah Kolonial Belan­da telah mendirikan sebuah benteng di kota ini sebagai tempat pertahanan, yang hingga kini para wisatawan dapat melihat langsung benteng tersebut yaitu Fort de Kock. Selain itu, kota ini tak hanya dijadikan sebagai pusat peme­rintahan dan tempat pertahanan bagi pemerintah kolonial Belanda, namun juga dijadikan sebagai tempat peristirahatan para opsir Belanda yang berada di wilayah jajahannya.

Visit Benteng Fort De Kock

Don't miss this amazing opportunity to enjoy our tourist attraction services!

NGARAI SIANOK

NGARAI SIANOK

Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, di kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang sangat indah dan juga menjadi salah satu objek wisata andalan provinsi.

Lembah curam di perbatasan Bukittinggi dan Agam ini begitu mempesona. Kontur alam yang berbukit-bukit menjadikan bagian dari lanskap bumi yang satu ini begitu menarik untuk sekadar dinikmati dengan bersantai. Spot terbaik menikmati Ngarai Sianok adalah di Taman Panorama, di mana kamu bisa mengabadikan kemegahan lembah ini, sekaligus menikmati kuliner khas Padang.

Visit Ngarai Sianok

Don't miss this amazing opportunity to enjoy our tourist atrtraction services!

AIR TERJUN LEMBAH ANAI

AIR TERJUN LEMBAH ANAI

Air Terjun Lembah Anai adalah salah satu destinasi wisata alam paling ikonik di Sumatera Barat. Dengan ketinggian sekitar 35 meter, air terjun ini mengalir dari aliran Sungai Batang Lurah, anak Sungai Batang Anai yang berhulu di Gunung Singgalang pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut .​

 

Keunikan utama Air Terjun Lembah Anai adalah lokasinya yang berada tepat di tepi Jalan Raya Padang–Bukittinggi, menjadikannya pemandangan yang mudah diakses oleh para pelancong. Banyak pengendara yang berhenti sejenak untuk menikmati keindahan air terjun ini, yang dikelilingi oleh hutan lebat dan pepohonan rindang .​

 

Selain keindahan alamnya, Air Terjun Lembah Anai juga memiliki nilai sejarah. Pada masa perjuangan kemerdekaan, kawasan ini menjadi saksi bisu pertempuran antara pejuang Indonesia dan pasukan Belanda. Pejuang Indonesia memanfaatkan kondisi lembah yang sempit dan berbukit untuk menghambat pergerakan musuh dengan menumbangkan pepohonan di sekitar Lembah Anai .

Kawasan sekitar air terjun telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung pariwisata, seperti area parkir yang luas, kios makanan, kios souvenir, restoran, penginapan, kafe, toilet umum, dan mushola . Air Terjun Lembah Anai buka setiap hari selama 24 jam, namun disarankan untuk berkunjung pada siang hari karena penerangan di malam hari masih terbatas.

Air Terjun Lembah Anai bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mendalam. Dengan akses yang mudah dan fasilitas yang memadai, destinasi ini menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona alam Sumatera Barat.

Air Terjun Lembah Anai berlokasi di Jalan Raya Padang Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar.

Masjid Raya Sumatera Barat

Masjid Raya Sumatera Barat

MASJID RAYA SUMATERA BARAT

Masjid Raya Sumatra Barat salah satu landmark terbaru yang dimiliki Padang dan Sumatera, Masjid Raya Sumatera Barat ini memiliki bentuk yang mengadopsi rumah adat Minangkabau. Karena keunikannya ini, spot tersebut turut menjadi destinasi wisata religi bagi yang berkunjung ke ibukota Sumatera Barat ini.

Konstruksi masjid terdiri dari tiga lantai. Ruang utama yang dipergunakan sebagai ruang salat terletak di lantai atas, memiliki teras yang melandai ke jalan. Denah masjid berbentuk persegi yang melancip di empat penjurunya, mengingatkan bentuk bentangan kain ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berbagi kehormatan memindahkan batu Hajar Aswad. Bentuk sudut lancip sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau rumah gadang.

Masjid Raya Sumatra Barat menampilkan arsitektur modern yang tak identik dengan kubah. Atap bangunan menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad. Ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berselisih pendapat mengenai siapa yang berhak memindahkan batu Hajar Aswad ke tempat semula setelah renovasi Ka’bah, Nabi Muhammad memutuskan meletakkan batu Hajar Aswad di atas selembar kain sehingga dapat diusung bersama oleh perwakilan dari setiap kabilah dengan memegang masing-masing sudut kain.

Visit Masjid raya Sumatera Barat

Don't miss this amazing opportunity to enjoy our tourist attraction services!

MUSEUM ADITYAWARMAN

MUSEUM ADITYAWARMAN

 

Museum Adityawarman adalah museum utama di Sumatera Barat yang berfungsi sebagai pusat pelestarian sejarah dan budaya Minangkabau.Museum ini berdiri sejak tahun 1977 dan dinamai berdasarkan Adityawarman, seorang raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Pagaruyung pada abad ke-14. Bangunan museum ini memiliki arsitektur khas rumah gadang dengan atap bergonjong, mencerminkan identitas budaya Minangkabau yang kental.

Sebagai salah satu destinasi wisata edukasi di Padang, Museum Adityawarman menyimpan lebih dari 6.000 koleksi yang mencakup benda-benda bersejarah, mulai dari artefak kerajaan, pakaian adat, peralatan rumah tangga tradisional, hingga koleksi arkeologi dan etnografi. Di dalam museum, pengunjung dapat melihat berbagai peninggalan yang menggambarkan kehidupan masyarakat Minangkabau, termasuk adat istiadat, sistem matrilineal, serta peran rumah gadang dalam kehidupan sosial. Selain budaya Minangkabau, museum ini juga menampilkan koleksi dari suku-suku lain di Sumatera Barat, seperti Melayu, Mentawai, dan Mandailing.

Selain pameran tetap, Museum Adityawarman juga sering mengadakan berbagai kegiatan budaya, seperti festival seni, pameran temporer, serta workshop tentang kebudayaan Minangkabau. Halaman museum yang luas sering digunakan sebagai tempat pertunjukan seni tradisional dan kegiatan komunitas. Dengan fasilitas yang cukup lengkap, museum ini menjadi tempat yang ideal bagi wisatawan, pelajar, dan peneliti yang ingin lebih mengenal sejarah serta warisan budaya Sumatera Barat.

Berlokasi di pusat Kota Padang, Museum Adityawarman mudah diakses dari berbagai tempat wisata lain, seperti Pantai Padang, Kota Tua Padang, dan Jembatan Siti Nurbaya. Dengan koleksi yang kaya dan nuansa budaya yang kental, museum ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang kekayaan sejarah dan budaya Minangkabau.

 

RUMAH GADANG SUNGAI BARINGIN

RUMAH GADANG SUNGAI BARINGIN

RUMAH GADANG SUNGAI BARINGIN

Rumah gadang sungai baringin menjadi salah satu objek wisata budaya yang cukup menarik untuk dikunjungi para pelancong dari luar.

Kompleks Rumah Gadang Sungai Beringin dibangun di atas lahan seluas lebih dari tiga hektare oleh mendiang Nasrul Chas, seorang pengusaha kaya yang juga pendiri Hotel Pusako Bukittinggi. Rumah gadang itu diresmikan keberadaannya pada 9 Januari 1994 oleh menteri pariwisata pos dan telekomunikasi yang ketika itu dijabat oleh Joop Ave.

Bangunan tersebut kemudian dipersembahkan untuk anak cucu Minangkabau dan hingga kini digunakan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya adat Minang kepada dunia luar.

Visit Rumah Gadang Sungai Baringin

Don't miss this amazing opportunity to enjoy our tourist attraction services!

RUMAH KELAHIRAN BUNG HATTA

RUMAH KELAHIRAN BUNG HATTA

Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat, dan menjadi salah satu situs sejarah yang penting di Indonesia. Museum ini adalah rumah masa kecil Drs. Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia. Rumah ini, yang kini diubah menjadi museum, menyimpan jejak kehidupan dan perjuangan Bung Hatta dalam meraih kemerdekaan untuk bangsa Indonesia.

Bung Hatta lahir di rumah ini pada 12 Agustus 1902. Sejak kecil, beliau telah menunjukkan kecintaan terhadap pendidikan dan kemajuan bangsa, yang kemudian membawanya menjadi salah satu tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Rumah kelahiran ini memiliki nilai historis yang mendalam, karena tempat ini menjadi saksi awal perjalanan hidup Bung Hatta, seorang negarawan, pemimpin, dan tokoh intelektual yang berperan besar dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Museum ini memiliki berbagai koleksi bersejarah yang menggambarkan kehidupan Bung Hatta. Beberapa di antaranya adalah perabot rumah tangga yang digunakan oleh keluarga Bung Hatta, buku-buku koleksi beliau, serta foto-foto yang menggambarkan perjalanan hidupnya, dan foto keluarganya. Koleksi tersebut tidak hanya menggambarkan masa kecilnya, tetapi juga menyimpan kisah perjuangan Bung Hatta dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. 

Meskipun telah mengalami beberapa renovasi untuk menjadikannya museum, banyak bagian rumah yang tetap mempertahankan desain asli, memberikan pengunjung gambaran tentang bagaimana kehidupan di rumah tersebut pada masa kecil Bung Hatta. Selain itu objek wisata ini ramai dikunjungi oleh pengunjung pelajar, mahasiswa, hingga wisatawan internasional. 

Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta tidak hanya menjadi tempat untuk mengenang perjuangannya, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi generasi muda. Pengunjung, khususnya pelajar, dapat belajar tentang perjalanan hidup Bung Hatta, prinsip-prinsip perjuangannya, serta nilai-nilai yang beliau tanamkan dalam membangun bangsa Indonesia.

Selain menjadi tempat bersejarah, museum ini juga sering dijadikan tujuan wisata bagi mereka yang ingin mengetahui lebih dalam tentang tokoh besar Indonesia ini. Untuk biaya masuk tidak ditentukan, cukup bayar seikhlasnya. Museum ini juga menyediakan Pemandu Lokal yang akan memandu anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang pahlawan kita. Dengan berbagai koleksi yang dipamerkan dan informasi yang dapat dipelajari, museum ini menjadi pengingat akan dedikasi Bung Hatta dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun Indonesia yang lebih baik. Museum ini buka dari jam 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. 

Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta adalah simbol dari semangat perjuangan dan pengabdian yang tidak hanya untuk negara, tetapi juga untuk rakyat Indonesia. Melalui museum ini, pengunjung dapat merasakan sejarah yang hidup dan memahami lebih dalam tentang peran Bung Hatta dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta berlokasi Jl Soekarno Hatta No 37, Campago Ipuh, Kec. Mandiangan Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.